Apa Yang Terjadi Ketika Blog Tidak Pernah Diupdate?
Apa Yang Terjadi Ketika Blog Tidak Pernah Diupdate?
Bagi Kamu yang paham tentang SEO,
tentunya Anda juga mengetahui bahwa Google memiliki penilaian terhadap
konten yang terbaru. Konten yang terbaru merupakan faktor penting yang
mempengaruhi rating.
Logikanya adalah semakin banyak dan
sering Kamu mengupdate situs Kamu , maka akan semakin sering Googlebot
akan mengunjungi situs Kamu . Kemudian hal itu akan memberikan peluang Kamu untuk mencapai rating yang lebih baik.
Meskipun Kamu dapat mengupdate situs Kamu dengan cara yang berbeda dalam (bukan berarti jenis konten yang
berbeda) menulis dan memposting artikel baru di blog adalah cara yang
paling sederhana untuk menghasilkan konten yang terbaru atau fresh content. Jadi, ada beberapa pertanyaan yang sebenarnya perlu untuk dijawab:
Kenapa Anda harus tetap menulis konten
blog? Kenapa blog? Haruskah Kamu berhenti? Adakah cara lain untuk
melakukan pemasaran, mendapatkan trafik, dan menumbuhkan konversi? Lebih
tepatnya, seberapa besar pengaruh penulisan blog dengan SEO?
Hasil Riset Jika 8 bulan lebih tidak update blog
Robert Ryan, seorang Ahli SEO, mengadakan sebuah percobaan yang
sederhana. Pada tahun 2015, ia tidak mengupdate blog selama 8 bulan lebih atau 251 hari.
Dan berikut ini adalah beberapa hal yang ia temukan:
- Keseluruhan trafik website mengalami penurunan yang besar yaitu jatuh hingga 32%
- Trafik organik jatuh hingga 42%
- Trafik pada halaman kontak menurun sebesar 15%
- Keseluruhan konversi situs jatuh hingga 28%
Lalu, apa yang bisa disimpulkan dari percobaan tersebut?
Blog berdampak pada keseluruhan trafik
Ketika Ryan berhenti mengupdate blog,
trafiknya menjadi jatuh hingga 32%. Dari penurunan tersebut menunjukkan
bahwa ada keterkaitan antara output blog dengan keseluruhan volume
trafik. Sehingga dapat dijadikan sebagai peringatan dari akibat berhenti
mengupdate blog.
Ryan berhenti mengupdate blog selama 8
bulan dan 7 hari, tentu jika Anda tidak mengupdate blog selama satu atau
bulan, mungkin konsekuensi yang akan Anda dapatkan tidak akan ekstrim
seperti Ryan.
Namun tetap saja, sebaiknya kamu teratur
dalam memperbarui blog kamu. Untuk beberapa alasan seperti bisnis kamu yang sedang menghadapi sebuah masalah, kesehatan kamu yang sedang
terganggu, atau hal lain yang terjadi dan tidak memungkinkan kamu membuat blog, kamu bisa membuat jadwal posting artikel selama beberapa
waktu ke depan. Setidaknya jika ada saat-saat dimana kamu sibuk
mengurusi hal lain, kamu mengetahui bahwa artikel kamu akan tetap
terposting sesuai dengan jadwal.
Organic traffic mengalami penurunan yang besar
Trafik organik yang merugikan sama halnya
dengan menerima pinalti algoritma.
Trafik organik didapat dari konten,
lebih tepatnya dari blog. Trafik organik adalah alur berjalannya bisnis
Anda. Itu adalah audiens Anda. Sulit dipungkiri bahwa Google memang
menunjukkan preferensi terhada situs dengan konten yang secara konsisten
diperbarui. Namun tidak ada yang tahu persis bagaimana algoritma Google
dapat bekerja. Tapi kita tidak bisa membantah fakta bahwa berhenti ngeblog
akan mengarahkan kamu ke trafik organik yang menurun.
Dengan memiliki sebuah situs yang
dinamis (publikasi konten) sebagai lawan dari yang statis, itu berarti kamu menyediakan Google sebuah penelusuran dan indeks yang baru.
Kemudian, hal ini akan membuat kamu tetap berada di ‘radar’ Google. Setiap postingan blog yang baru akan memberikan peluang pada pendapatan backlink yang lebih banyak dan menambah peringkat kata kunci.
Berhenti menulis sama dengan membunuh konversi
Menulis blog adalah cara yang cukup efektif untuk mendapatkan feedback yang baik dari pengguna internet. Hubungan yang baik dengan pengguna internet dapat dimulai dari satu posting blog.
Pada dasarnya, menulis blog merupakan
upaya untuk mendapatkan kepercayaan dari pengunjung website. Pelanggan
tentunya akan melihat bisnis kamu dari sisi pertumbuhan dan cara kamu
mempertahankan sisi positif brand.
Blog dapat mempengaruhi pembelian.
Ketika sedang mempertimbangkan keputusan pembelian, bagi seorang
konsumen, blog adalah unsur ketiga yang dapat mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen, yang lain adalah situs brand dan media sosial
(Facebook).
Ketika sedang berhenti menulis blog,
pelanggan kamu mungkin bertanya-tanya apakah kamu masih menjalankannya atau tidak. Karena tidak ada yang ingin melakukan bisnis dengan
tempat yang terlihat sepi dan tenang. kamu mungkin masih menjalankan
bisnis, tetapi jika tidak ada konten terbaru yang menandakan aktivitasi situs kamu , konsumen mungkin mengira kamu tidak ada untuk melayani mereka.
Dan tentu saja, hal itu akan membunuh konversi kamu .
Tentu, kamu tidak ingin bisnis kamu menjadi sia-sia karena tidak pernah
update.
0 Response to "Apa Yang Terjadi Ketika Blog Tidak Pernah Diupdate?"
Post a Comment